Pages

Senin, 17 Maret 2014

Tugas softskill pertama

I. Manusia dan Kebudayaan 

1.Hakikat manusia 

Unsur-unsur yang membangun manusia

Dari sekian banyak unsur yang membangun manusia di sederhanakan menjadi 2 klasifikasi, yaitu unsur jasmani dan unsur rohani. Ada dua pandangan tentang unsur-unsur yang membangun manusia:

Manusia itu terdiri atas empat unsur yang saling berkaitan
  • Jasad, yaitu badan kasar manusia yang nampak, dapat diliat, dapat difoto, dapat dilihat dan menempati ruang dan waktu
  • Hayat, yaitu mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak
  • Ruh, yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran
  • Nafas, dalam pengertian diri atau keakuan yaitu kesadaran akan diri sendiri

Hakekat manusia adalah sebagai berikut :

  • Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
  • Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
  • yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
  • Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
  • Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
  • Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas.
  • Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
  • Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.


Perbedaan Manusia Dengan Makhluk Lain


1. Punya masa menopause
Berbeda dengan sebagian besar binatang yang akan terus bereproduksi hingga akhir hayatnya, manusia khususnya wanita hanya akan bereproduksi sampai tiba pada suatu masa yang disebut menopause.

2. Melewati masa kecil lebih lama
Dibandingkan primata maupun binatang yang lain, manusia menghabiskan waktu yang lebih lama untuk tinggal bersama dan mengasuh keturunannnya. Beberapa ahli menduga hal ini dipicu oleh ukuran otak manusia yang lebih besar, sehingga butuh waktu lebih lama untuk berkembang dengan sempurna.

3. Wajah memerah saat tersipu
Dari semua bentuk ekspresi, wajah yang memerah saat tersipu malu adalah yang paling unik dan hanya terjadi pada manusia. Tidak diketahui pasti bagaimana hal ini terjadi, namun hal ini dinilai telah banyak membantu manusia untuk bersikap jujur.

4. Bisa menciptakan api
Kemampuan manusia untuk membuat api adalah bekal penting dalam memenangkan seleksi alam. Ancaman predator nokturnal yang mengintai ketika hari mulai gelap menjadi mudah bagi manusia untuk ditanggulangi.

5. Mengenal pakaian
Tidak seperti kera yang tubuhnya tertutup bulu (rambut), secara alami manusia tidak punya pelindung terhadap perubahan suhu di permukaan kulitnya. Namun dengan kecerdasan yang dimiliki, manusia bisa membuat pakaian yang menggantikan fungsi bulu pada beberapa jenis binatang.

6. Berbicara
Sejak kurang lebih 35.000 tahun yang lalu, manusia memiliki tenggorokan yang posisinya lebih rendah dibandingkan pada simpanse. Ditunjang dengan tulang hyoid berbentuk tapal kuda yang terletak di bawah lidah, manusia mampu mengontrol suara yang dihasilkan sehingga bisa berbicara.

7. Jemari tangan yang fleksibel
Manusia adalah satu-satunya spesies yang bisa memutar jempol tangannya ke berbagai arah hinggga 360 derajat. Jari-jari yang lain juga lebih fleksibel dibandingkan primata, sehingga manusia menjadi spesies paling terampil dalam memanfaatkan peralatan.


Kepribadian Bangsa Timur

Bangsa timur identik menjunjung nilai kesopanan yang lebih tinggi dibanding budaya barat  :
Inilah faktor utama yang membuat bangsa timur khususnya Indonesia menjadi bangsa yang berkesan di mata orang asing yang berkunjung ke Indonesia karena faktor inilah yang seolah-olah membuat kesan yang tidak terlupakan .Jika dibandingkan budaya barat bangsa timur dapat dikatakan lebih unggul darinya karena budaya barat cenderung kurang dalam menjunjung nilai kesopanan .

Bangsa timur lebih terbuka dan ramah tamah terhadap bangsa atau negara lain :
Ini adalah faktor kedua yang menyebabkan bangsa kita ini adalah bangsa yang paling digemari bangsa asing sebagai tujuan wisata karena dengan sifat masyarakat Indonesia yang terbuka dan ramah baik kepada sesama maupun kepada bangsa asing membuat bangsa asing tidak takut untuk bercengkrama meskipun bangsa asing tersebut belum pernah mengenal sebelumnya

Bangsa timur juga amat peduli dengan orang lain :
Faktor ketiga ini sudah mendarah daging bagi masyarakat bangsa timur , peduli kepada sesama merupakan sebuah keharusan yang tidak bisa ditinggalkan . Bangsa timur bahkan tidak pandang bulu dalam memberikan simpati dan kepedulian , orang asing yang belum dikenalpun akan dibantu selama ia bisa membantunya , Hal ini sanagat jauh berbeda dengan kepribadian bangsa barat yang bersifat liberal serta lebih individualis dan egois dalam kehidupan bermasyarakat .


Bagan Psiko-Sosiogram Manusia




Berikut ini merupakan contoh dari bagan Psiko-Sosiogram manusia:

Nomor 7 dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar dan sub sadar. Tak sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri. Sub sadar karena sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari.

Nomor 5 disebut kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya. Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan. kebalikan dari nomor 5, ini berarti manusia mengungkapkankepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya.

Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa berada pada lingkaran ini. Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli.

Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal. Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai.


2.Kebudayaan

Pengertian Kebudayan

Kebudayan adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

Nostrand (1989: 51)
Mendefinisikan budaya sebagai sikap dan kepercayaan, cara berpikir, berperilaku, dan mengingat bersama oleh anggota komunitas tersebut.

Larson dan Smalley (1972: 39)
Kebudayaan sebagai “blue print” yang memandu perilaku orang dalam suatu komunitas dan diinkubasi dalam kehidupan keluarga. Ini mengatur perilaku kita dalam kelompok, membuat kita peka terhadap masalah status, dan membantu kita mengetahui apa tanggung jawab kita adalah untuk grup. budaya yang berbeda struktur yang mendasari yang membuat bulat bulat masyarakat dan komunitas persegi persegi.

Sir Edwards B Tylor (1871: 1)
Kebudayaan adalah keseluruhan Kompleks Dari ide dan segala Sesuatu Yang dihasilkan Manusia KESAWAN pengalaman historisnya. Termasuk disini adalah pengetahuan, kepercayaan, Seni, moral, Hukum, kebiasaan, kemampuan Lainnya Serta therapy terapi dan Yang diperoleh Manusia sebagai anggota Masyarakat.

Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.

Prof.Dr.Koentjoroningrat (1985: 180)
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar.

Djojodigono(1958)
memberikan defenisi mengenai kebudayaan dengan mengatakan kebudayaan itu adalah daya dari budi, yang berupa cipta, karsa dan rasa.

Unsur-unsur kebudayaan

Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh unsur-unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan. Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah :

1.Sistem Religi.
2.Sistem Organisasi Masyarakat
3.Sitem Pengetahuan
4.Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem – Sistem Ekonomi
5.Sistem Teknologi dan Peralatan
6.Bahasa
7.Kesenian
  

WUJUD KEBUDAYAAN MENURUT DIMENSI WUJUDNYA

Wujud dari kebudayaan itu sendiri adalah :

Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak.

Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.

Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.


Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya :

Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.
Penyebab Perubahan Kebudayaan
Budaya Merupakan sesuatu yang tidak statis, tetapi dinamis. Maksudnya Budaya dapat berubah seiring perkembangan zaman yang ada. Namu, tidak semua unsur-unsur yang ada di dalam budaya tersebut berubah.

Budaya tersebut dapat berubah secara perlahan maupun secara tiba-tiba. Tergantung seberapa lama dan seberapa kuat budaya tersebut. Hal-hal yang menyebabkan suatu budaya berubah atau goyah dari budaya aslinya adalah, pertama, sebab budaya berubah bisa dari masyarakat dan kebudayaan itu sendiri. Seperti perubahan jumlah dan komposisi penduduk.

Sebab kedua terjadinya perubahan di dalam budaya adalah oleh perubahan lingkungan alam dan lingkungan fisik tempat budaya itu berada. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada di dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung berubah lebih cepat.

Perubahan ini selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru khususnya di bidang teknologi dan inovasi. Selain itu proses akulturasi di dalam sejarah kebudayaan yang terjadi pada masa silam juga bisa mempengaruhi terjadinya perubahan budaya. Oleh sebab itu proses akulturasi bisa berdampak positif dan juga negaatif di dalam suatu kebudayaan, khususnya dalam perubahan budaya itu sendiri.

Hubungan manusia dan kebudayaan

 Manusia dan kebudayaan sangat erat terkait satu sama lain. Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari-hari dan juga dari kejadian-kejadian yang sudah diatur oleh Sang Pencipta.

Budaya tercipta/terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini.  Di samping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku.Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan  manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya Manusia.

Dialektis (Dialektika)

Kebudayaan adalah produk manusia, namum manusia sendiri sangat tergantung pada produk kebudayaannya. Itulah dialektika fundamental yang mendasari seluruh proses hidup manusia.

Dialektika fundamental ini terdiri dari tiga tahap, yaitu :

Tahap Eksternalisasi
Adalah proses pencurahan diri manusia secara terus-menerus kedalam dunia melalui aktivitas fisik dan mentalnya.

Tahap Objektivasi
Adalah konsekuensi logis dari tahap eksternalisasi. Artinya, jika dalam tahap eksternalisasi manusia sibuk melakukan kegiatan fisik dan mentalnya, maka dalam tahap objektivasi, kegiatan tersebut sudah menghasilkan produk-produk tertentu, misalnya; gedung, mobil, komputer, buku-buku ilmiah, dsb.

Tahap Internalisasi
Adalah tahap dimana realitas objektif hasil ciptaan manusia itu kembali diserap oleh manusia. Dengan kata lain, struktur dunia objektif hasil karyanya ditransformasikan kembali ke dalam struktur kesadaran subjektifnya.


II.Konsep Ilmu Budaya Dasar dan Kesastraan

1. Sastra dan Seni

SASTRA
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) arti kata sastra adalah “karya tulis yang jika dibandingkan dengan tulisan lain, memiliki berbagai ciri keunggulan, seperti keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya”. Karya sastra berarti karangan yang mengandung nilai-nilai kebaikan yang ditulis dengan bahasa yang indah. Sastra memberikan wawasan yang umum tentang masalah manusiawi, sosial, maupun intelektual, dengan caranya yang khas. Pembaca sastra dimungkinkan untuk menginterpretasikan teks sastra sesuai dengan wawasannya sendiri.

Menurut Wellek dan Warren (1989) sastra adalah sebuah karya seni yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. sebuah ciptaan, kreasi, bukan imitasi

2. luapan emosi yang spontan

3. bersifat otonom

4. otonomi sastra bersifat koheren(ada keselarasan bentuk dan isi)

5. menghadirkan sintesis terhadap hal-hal yang bertentangan


6. mengungkapkan sesuatu yang tidak terungkapkan dengan bahasa sehari-hari.

Berdasarkan uraian di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa sastra adalah hasil cipta manusia dengan menggunakan media bahasa tertulis maupun lisan, bersifat imajinatif, disampaikan secara khas, dan mengandung pesan yang bersifat relatif.

SENI
Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.
Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai. Bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu.

2. Peran Sastra dan seni

Sastra, ilmu yang dikemas dengan menarik. Ilmu yang dikemas dengan menarik ini diharapkan mampu menarik perhatian siswa. Dalam hal ini, terutama guru, harus mampu mengenalkan sastra kepada siswa. Meskipun budaya baca masih rendah, tidak ada salahnya ketika sastra hadir untuk meningkatkan budaya baca dikalangan siswa.
Selain apresiasi pembaca, penulis perlu menciptakan karya sastra yang sarat makna serta mudah dipahami dan dimengerti. Tidak jarang sastra menjadi alat bagi pengarang untuk menyelusupkan ideologi, menawarkan misi budaya, memprovokasi untuk melakukan pemihakan, atau meledek hal atau pihak tertentu secara tersembunyi. Itulah sebabnya, dari karya sastra, pembaca kerap menemukan berbagai hal yang baik atau buruk; yang tersirat atau tersurat; ledekan atau pengagungan (Mahayana, 2006: 177). Dari pernyataan Mahayana tersebut, sebuah sastra tentulah memiliki pengaruh besar disegala aspek kehidupan. Sastra dapat membukakan mata pembaca khususnya siswa untuk mengetahui realitas sosial, politik dan budaya dalam bingkai moral dan estetika, sebab dalam sastra tersimpan pesan atau amanat dari penulis.
Pesan yang ingin disampaikan oleh seorang penulis sastra, patut untuk dipahami dan dimengerti. Mengingat zaman sekarang, nilai religius, sopan santun, keramahan, gotong royong, semakin terkikis, juga moralitas dikalangan siswa. Horatius, penyair terbaik bahasa Latin, mengatakan bahwa manfaat sastra sebagai berikut.

  • Karya sastra dapat membawa pembaca terhibur melalui berbagai kisahan yang disajikan pengarang mengenai kehidupan yang ditampilkan. Pembaca akan memperoleh pengalaman batin dari berbagai tafsiran terhadap kisah yang disajikan.
  • Karya sastra dapat memperkaya jiwa/emosi pembacanya melalui pengalaman hidup para tokoh dalam karya.
  • Karya sastra dapat memperkaya pengetahuan intelektual pembaca dari gagasan, pemikiran, cita-cita, serta kehidupan masyarakat  yang digambarkan dalam karya.
  • Karya sastra mengandung unsur pendidikan. Di dalam karya sastra terdapat nilai-nilai tradisi budaya bangsa dari generasi ke generasi. Karya sastra dapat digunakan untuk menjadi sarana penyampaian ajaran-ajaran yang bermanfaat bagi pembacanya.
  • Karya sastra dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan atau penelitian tentang keadaan sosial budaya masyarakat yang digambarkan dalam karya sastra tersebut dalam waktu tertentu.
  • Masih banyak manfaat sastra yang bagi satu pembaca berbeda dengan pembaca lainnya. Sehingga beberapa pembaca yang menikmati buku yang sama bisa jadi memperoleh pengalaman yang berbeda.

Munculnya novel-novel sastra dari para sastrawan angkatan 2000 perlu kita acungi jempol. Novel-novel tersebut menyimpan sebuah amanat yang patut dicontoh, misalnya Tetralogi Laskar Pelangi karya Andera Hirata, Trilogi Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi, kedua novel tersebut mengisahkan kegigihan seorang anak dalam meraih kesuksesan, novel 5 cm karya Donny Dhirgantoro yang menceritakan sebuah persahabatan, bahkan ketiga novel tersebut telah ditayangkan di bioskop-bioskop. Keberhasilan lain misalnya novel Ayat-ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburahman El Shirazy, yang memiliki nilai religi. Munculnya novel-novel berkualitas dari penulis-penulis yang berkualitas diharapkan mampu melahirkan pemuda berkualitas.

3. HUBUNGAN ANTARA SASTRA , SENI DENGAN ILMU BUDAYA DASAR

Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.
Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :

  • kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
  • Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
  • kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya .

4. IBD dihubungkan dengan prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya. Prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru. Prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.

Jenis – jenis Prosa
Prosa terbagi menjadi Prosa lama dan prosa baru.
Jenis- jenis Prosa lama :

*       Dongeng
Dongeng merupakan cerita yang banyak diwarnai peristiwa yang tidak masuk akal atau tidak mungkin terjadi. Contoh: Pangeran Buruk Rupa, Si Kancil dan Buaya

*       Hikayat
Hikayat adalah cerita karya sastra lama yang berbentuk riwayat yang mengisahkan hal-hal di luar kenyataan yang berkembang di lingkungan istana
Ciri-ciri Hikayat  yaitu :
1.      Bersifat istana centris
2.      Anonim(nama pengarang tidak di cantumkan)
3.      Berkembang secara stetis
4.      Bersifat imajinatif,hanya bersifat khayal
5.      Lisan,karena di sebarkan lewat mulut ke mulut
6.      Berbahasa klise,meniru bahasa penutur sebelumnya
7.      Bersifat logis, menggunakan logika sendiri tidak sesuai dengan logika sendiri

*       Sejarah
Sejarah disebut juga Tambo, berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata sajaratun yang berarti pohon. Sejarah adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah bisa dibuktikan dengan fakta.
Selain berisikan peristiwa sejarah, juga berisikan silsilah raja-raja. Sejarah yang berisikan silsilah raja ini ditulis oleh para sastrawan masyarakat lama. Contoh: Sejarah Melayu karya datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri Lanang yang ditulis tahun 1612.

*       Epos
merupakan cerita yang biasanya diambil dari sebuah buku yang dibuat seseorang di masa lalu. Contoh: epos Ramayana, epos Mahabarata.

*       Cerita Pelipur Lara
merupakan kisah yang menyenangkan dan bersifat menghibur.

Jenis-jenis Prosa Baru :

*       Cerpen
adalah bentuk prosa baru yang menceritakam sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan telapi hat itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya. Contoh: Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman Duduk oleh Moh. Kosim, Wajah yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau Kami oleh A.A. Navis.

*       Novel
berasal dari Italia yaitu novella ‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik. Konflik atau pergulatan jiwa tersebut mengakibatkan perobahan nasib pelaku. lika roman condong pada idealisme, novel pada realisme. Biasanya novel lebih pendek daripada roman dan lebih panjang dari cerpen. Contoh: Ave Maria oleh Idrus, Keluarga Gerilya oleh Pramoedya Ananta Toer, Perburuan oleh Pramoedya Ananta Toer, Ziarah oleh Iwan Simatupang, Surabaya oleh Idrus.

*       Biografi
adalah suatu karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Contoh: Soeharto Anak Desa, Prof. Dr. B.I Habibie, Ki Hajar Dewantara.

*       Kisah
Karya sastra yang berisikan cerita tentang cerita perjalanan atau pelayaran seseorang dari suatu tempat ke tempat lain. Contoh kisah dalam karya sastra lama, antara lain:
  • Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan
  • Kisah Abdullah ke Jedah.
*       Otobiografi
Otobiografi adalah riwayat hidup seseorang yang  ditulis  langsung  oleh orang atau tokoh  tersebut.

5. Nilai-nilai dalam prosa fiksi
Sebagai seni yang bertulang panggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawa moral, pesam atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :

A. Prosa fisksi memberikan kesenangan

Keistimewaan kesenagan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tidak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.

B. Prosa fiksi memberikan informasi

Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi. Dalam nivel sering kita dapat belajar sesiatu uang lebih daripada sejarah atau lapiran jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehiduoab yang akan dating atau kehidupan yang asing sama sekali.

C. Prosa fiksi memberikan warisan kultural

Prosa fiksi dapat menstimulai imajinasi, dan merupakan sarana bagi peminfajan uang tak henti-hentinya dan warisan budaya bangsa. Novel se[erti Siti Nurbaya, salah asuhan, sengsara membawa nikmat, layar terkembang mengungkapkan impian-impian, harapan-harapan, aspirasi-aspirasi dari generasi yang terdahulu yang seharusnya dihayati oleh generasi kini. Novel yang berlatar belakang perjuangan revolusi seperti jalan taka da ujung, missal menggambarkan suatu tindakan heroism yang mengagumkan dan memberikan kebanggaan, yang oleh generasi muda sekarang tidak lagi mengalami secara fisik. Dan oleh karena mahasiswa tidak mengalami secara fisik itulahm jiwa kepahlawanan perlu disentuh melalui hasil-hasil sastra.

D. Prosa memberikan keseimbangan wawasan

Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-oengalan dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda darioada aoa yang disajikan dalam kehidupan sediri.

Adanya semacam kaidah kemungkinan yang tidak munkindalam fiksi inilah yang memungkinkan pembaca untuk dapat memperluas dan memperdalam persepsi dan wawasannya tentang tokoh, hidup dan kehidupan manusia. Dari banyak memperoleh pengalaman sastra, pembaca akan terbentuk keseimbangan wawasannya, terutama dalam menghadapi kenyataan-kenyataan di luar dirinya yang mungkin sangat berlainan dari pribadinya. Seorang dokter yang dianggap memiliki status social tinggi, tetapi tenyata mendatangi perempuan simpanannya walaupun denga alasan-alasan psikologis, seperti dikisahkan dalam novel belenggu, adalah cintih kemungkinan yang tidak mungkin. Tetapi justru dari sinilah pembaca memperluas perspektifnya tentang  kehidupan manusia.

Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat dibagu menjadi dua; Karya sastra yang menyearakan aspirasi jamannya, dan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya. Ada juga yang tentunya menyuarakan kedua-duanya.

Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jmannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki jamannya. Kebanyakan karya sastra Indonesia di jaman Jepang yang dikelompokkan ke dalam kelompok ini.

Karya sastra yang menyuarakan jamannya, biasa tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuaty, akan tetapi untuk merenung. Kedua macam karya sastra itu selalu menyampaikan masalah. Masalah ini disampaikan dengan jalan menyajikan interaksi tokoh-tokohnya. Masing-masing tokoh mempunyai temperamen, pendirian, dan kemauan yang berbeda-beda. Perbedaan ini menimbulkan konflik. Konflik dapat terjadi baik di dalam tokoh sendiri maupun diantara tokoh satu dengan lainnya.

6.IBD dengan puisi

A. Pengertian Puisi
Puisi adalah bentuk karya sastra yang terikat oleh rima,ritme ataupun jumlah baris dalam bait,serta ditandai oleh bahasa yang padat.

B.Unsur-unsur Puisi

1. Tema yaitu tentang apa puisi itu berbicara
2. Amanat yaitu apa yang hendak dinasehatkan kepada pembaca
3. Rima yaitu persamaan-persamaan bunyi
4. Ritme yaitu perhentian-perhentian atau tekanan-tekanan yang diatur
5. Majas atau gaya bahasa yaitu permainan bahasa untuk efek estetis maupun maksimalisasi
6. Kesan yaitu perasaan yang diungkap lewat puisi
7. Diksi yaitu pilihan kata atau ungkapan

C. Alasan-alasan kreativitas penyair dalam membangun puisinya

Hubungan puisi dengan pengalaman hidnup manusia.
Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itu sastra/puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadan (insight-wawasan) yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri dan tentang masyarakat. Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya.

Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
Dengan membaca puisi mahasisawa dapat diajak untuk dapat menyejukan hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.

Puisi dan keinsyafan sosial
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang terlibat dalam issue dan problem sosial. Secara imaginative puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa :

  • Penderitaan atas ketidak adilan
  • Perjuangan untuk sesamanya
  • Konflik dengan sesamanya
  • Pemberontakan terhadap hukum tuhan

Puisi-puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih (yang terdapat didalamnya kasih sayang, cinta, kemesraan dan renungan). Contoh puisi penilis mengangkat tema tentang puisi cinta


 D. Contoh Puisi


Ku pandang langit dengan lamunan berharapterwujud sebuah senyuman.Meratapi raut wajahmu dalam bayanganterpikirkan kau hanya sebuah kenangan.kini angin telah berlalu membuatku menjadipilu ,dalam lamunanku terdengar sebuah lagumembawaku dalam sebuah “rindu”Aku bernyanyi dalam sebuah kenangan beserta hilangnya dari sebuah senyuman.kau hanya angin tanpa kepastian aku rindu dalam sebuah “kenangan”.

oleh Bima Putra

Sumber-sumber:

http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_12.html
http://pcipnuippnupurbalingga.blogspot.com/2013/09/peran-sastra-dalam-dunia-pendidikan.html
http://ajengputrirahayu.blogspot.com/2012/04/ilmu-budaya-dasar-yang-dihubungkan.html
https://raditaryo.wordpress.com/2013/03/21/nilai-nilai-dalam-prosa-fiksi/
http://irwanzulkifli.wordpress.com/2013/03/21/ilmu-budaya-dasar-yang-dihubungkna-dengan-puisi/
http://www.gudangpuisi.com/2014/03/rindu-sebuah-kenangan-oleh-bima-putra.html

Jumat, 14 Maret 2014

Tugas Pertemuan I (Rangkuman Etika dan Profesi)

I.Etika 
    Merupakan nilai-nilai bagi seseorang individu atau organisasi terhadap lingkungan sekitar mereka, sedangkan menurut parah ahli ETIKA adalah aplikasi dari proses dan teori filsafat moral terhadap kenyataan yang sebenarnya. Hal ini berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar dan konsep yang membimbing makhluk hidup dalam berpikir dan bertindak serta menekankan nilai-nilai mereka.

ka terbagi menjadi 2 macam yaitu Etika Umum dan Etika Khusus:

Etika Umum ialah etika yang biasa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari mencangkup lingkungan disekitar atau pun dimana pun kita berada.
Etika Khusus ialah etika yang digunakan dalam keadaan tertentu dengan satu pribadi tertentu atau dengan satu organisasi tertentu.
Sebagai suatu ilmu maka Etika terdiri atas berbagai macam jenis dan ragamnya antara lain :
  1. Etika deskriptif, yang memberikan gambaran dan ilustrasi tentang tingkah laku manusia ditinjau dari nilai baik dan buruk serta hal-hal mana yang boleh dilakukan sesuai dengan norma etis yang dianut oleh masyarakat.
  2. Etika normatif, membahas dan mengkaji ukuran baik buruk tindakan manusia, yang biasanya dikelompokkan menjadi :
  • Etika Umum: Yang membahas berbagai berhubungan dengan kondisi manusia untuk bertindak etis dalam mengambil kebijakan berdasarkan teori-teori dan prinsip-prinsip moral. 
  • Etika khusus : Terdiri dari etika social, etika individu dan etika terapan. 
  • Etika social : Menekankan tanggung jawab social dan hubungan antar sesame manusia dalam aktivitasnya 
  • Etika individu: lebih menekankan pada kewajiban-kewajiban manusia sebagai pribadi. 
  • Etika terapan adalah etika yang diterapkan pada profesi.
Etika Profesi
      Pengertian dari Etika Profesi adalah sebuat nilai-nilai yang mengambarkan ke propesialisme sesorang atau seseorang itu sudah mematuhi standard yang sudah ditetapkan dalam sebuah organisasi dalam pekerjaan yang ditekuni.

Prinsip-prinsip Etika:

Prinsip Keindahan
Prinsip ini mendasari segala sesuatu yang mencakup penikmatan rasa senang terhadap keindahan, Misalnya dalam berpakaian, penataan ruang, dan sebagainya .

Prinsip Persamaan
Setiap manusia pada hakikatnya memiliki hak dan tanggung jawab yang sama, sehingga muncul tuntutan terhadap persamaan hak antara laki-laki dan perempuan, persamaan ras, serta persamaan dalam berbagai bidang lainnya.

Prinsip Kebaikan
Prinsip ini mendasari perilaku individu untuk selalu berupaya berbuat kebaikan dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Prinsip ini biasanya berkenaan dengan nilai-nilai kemanusiaan seperti hormat menghormati, kasih sayang, membantu orang lain, dan sebagainya.

Prinsip Keadilan
Pengertian keadilan adalah kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap orang apa yang semestinya mereka peroleh. Oleh karena itu, prinsip ini mendasari seseorang untuk bertindak adil dan proporsional serta tidak mengambil sesuatu yang menjadi hak orang lain.

Prinsip Kebebasan
Kebebasan dapat diartikan sebagai keleluasaan individu untuk bertindak atau tidak bertindak sesuai dengan pilihannya sendiri. Dalam prinsip kehidupan dan hak asasi manusia, setiap manusia mempunyai hak untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknya sendiri sepanjang tidak merugikan atau mengganggu hak-hak orang lain.

Prinsip Kebenaran
Kebenaran biasanya digunakan dalam logika yang muncul dari hasil pemikiran yang logis/rasional. Kebenaran harus dapat dibuktikan dan ditunjukkan agar kebenaran itu dapat diyakini oleh individu dan masyarakat.

II.Moral
      Dorongan bagi individu untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
Sedangkan menurut parah ahli moral adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi. 

      Moral dalam zaman sekarang memiliki nilai implisit karena banyak orang yang memiliki moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus memiliki moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya. Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat.Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam ber interaksi dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai memiliki moral yang baik, begitu juga sebaliknya.Moral adalah produk dari budaya dan Agama. Setiap budaya memiliki standar moral yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku dan telah terbangun sejak lama.

III.Profesi
      Profesi adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam tujuan untuk mendapatkan sebuah pendapatan dengan mengandalkan kemapuan yang seseorang miliki.
ada dua jenis bidang profesi :

·         Profesi Khusus
Profesi khusus ialah profesi yang dilakukan oleh seorang professional secara khus guna mendapatkan pendapatan , contoh : dokter , polisi dan jaksa

·         Profesi Luhur
Profesi Luhur ialah profesi yang dilakukan oleh para professional dibidangnya tapi tujuan dilakukan profesi tersebut bukan semata-mata untuk mendapatkan penghasilan tertentu melaikan karna ingin mengemban dedikasi nya terhadap profesi tersebut.

Ciri khas dari sebuah Profesi
  1. Suatu bidang pekerjaan yang terorganisir dari jenis intelektual yang terus berkembang dan diperluas 
  2. Suatu teknik intelektual 
  3. Penerapan praktis dari teknik intelektual pada urusan praktis 
  4. Suatu periode panjang untuk pelatihan dan sertifikasi 
  5. Beberapa standar dan pernyataan tentang etika yang dapat diselenggarakan 
  6. Kemampuan untuk kepemimpinan pada profesi sendiri 
  7. Asosiasi dari anggota profesi yang menjadi suatu kelompok yang erat dengan kualitas komunikasi yang tinggi antar anggotanya 
  8. Pengakuan sebagai profesi 
  9. Perhatian yang profesional terhadap penggunaan yang bertanggung jawab dari pekerjaan profesi 
  10. Hubungan yang erat dengan profesi lain